Siap Kerja, Cerdas Dan Kompetitif

Perayan Hut RI

Karnaval Budaya Kec.Sutojayan Kab.Blitar

UJIAN NASIONAN

Ujian Nasionan Berbasis Komputer

Ujian Kompetensi Keahlian

Praktek Jurusan Teknik Kendaraan Ringgan

Apel Siaga

Bersama Kapolsek Lodoyo Timur

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur

Mewujudkan Insan Yang Cerdas, Berakhlak, Professional dan Berbudaya

Senin, 06 Maret 2017

SENSOR PADA MOTOR INJEKSI

Pada motor yang sudah diterapkan sistem PGM-FI pastinya semua sistem pada motor dikontrol secara otomatis dengan sistem elektronik, dari jumlah bahan bakar,jumlah udara masuk, dan waktu busi memercikan bunga api semua diatur secara elektronik dan otomatis, di motor injeksi (PGM-FI) terdapat otak yang mengatur semua komponen elektronik yang berhubungan dengan mesin yaitu ECU (Electronic Control Unit), jika unit ini rusak pastinya ada komponen mesin yang tidak aktif, jika unit ini rusak total maka mesin motor tidak bisa hidup, karena ini adalah otak dari mesin motor. berikut komponen elektronik yang mengatur mesin yang terdapat pada motor injeksi anda :


1. ECU (Electronic Control Unit
Gambar terkait
 ECU adalah adalah otak dari motor, atau bahasa bengkelnya komputer. ECU bertugas mengkalkulasi data yang masuk dan hasilnya didistribusikan ke semua sistem pada mesin





2. Sensor Tekanan Udara Masuk (MAP Sensor)

Sensor Tekanan udara masuk adalah sensor yang bertugas mendeteksi tekanan udara masuk, dan mengirimnya ke ECU untuk dikalkulasikan, jika sensor ini rusak biasanya mesin masih dapat hidup tapi lampu check engine pada spedometer menyala dan pada waktu idle mesin tidak bisa langsam, atau RPM mesin naik turun




3. Sensor Temperatur Udara Masuk (Intake Air Temperature Sensor)




Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu udara yang masuk dan mengirim data tersebut ke ECU  untuk dikalkulasikan. Sensor ini letaknya difilter udara, jika sensor ini rusak mesin masih bisa hidup tapi lampu indikator check engine pada spedometer menyala

4. Sensor Temperatur Air Radiator (Engine Coolant Temperature)
Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin dan mengirimkan datanya ke ECU untuk dikalkulasikan. Selain itu sensor ini bertugas menyalakan Fan radiator. Sensor ini hanya ada dimotor yang sudah ada radiatornya seperti Honda CBR,Vario, Yamaha Vixion,Kawasaki Ninja,dll. Sensor ini biasanya terpasang diblok mesin. jika suhu air pendingin melebihi dari spesifikasi normal maka sensor ECT akan mengirim sinyal ke lampu indikator temperatur yang terdapat dispedometer, sehingga lampu indikator temperatur menyala. jika sensor ini rusak mesin masih bisa hidup tapi lampu check engine juga akan hidup dan hal ini cukup bahaya jika suhu temperatur diatas suhu normal maka tidak ada sensor yang memberi informasi kepada kita, tau-tau air radiator habis dan silinder cop akan memuai karena mesin overheat
5. Sensor Crank Angle
 Crank Angle Sensor bertugas untuk mendeteksi posisi crankshaft (poros engkol),dan mendeteksi posisi TMA saat mesin baru menyalakan dan mengirimkan data tersebut ke ECU untuk dikalkulasikan dan mengatur saat pengapian dan waktu penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar oleh injector. selain itu bertugas mendeteksi putaran mesin, dan dapat menghasilkan energi listrik, jika Crank Angle Sensor rusak maka mesin tidak dapat hidup dan lampu check engine juga akan menyala.

6.  Sensor TP (Throttle Position Sensor)
          Sensor ini bertugas mendeteksi sudut pembukaan katup throttle lalu mengirimkan data ke ECU untuk 
     dikalkulasikan berapa bahan bakar yang akan disemprotkan. Jika sensor ini rusak mesin dapat hidup tapi 
     tidak bisa stabil dan bahan bakar sangat boros dan lampu check engine juga akan menyala.

7.  Sensor O2 (Oxygen Sensor)
Sensor ini bertugas menjaga gas buang sisa pembakaran agar selalu pas dan memberi informasi ke  ECU untuk memberikan campuran bahan bakar yang ideal sehingga gas buang yang dihasilkan lebih ramah lingkungan. sensor ini terdapa dimotor keluaran terbaru seperti CBR 150, New Vixion,Vario tecno,dll  





8.  Sensor Kemiringan Motor (Lean Angle Sensor/Bank Angle Sensor)
 Sensor ini bertugas mendeteksi kemiringan motor, atau yang lebih tepatnya berfungsi ketika terjadi kecelakaan jika motor anda ambruk, otomatis sudut kemiringan motor anda kurang dari 65 derajat, maka sensor ini akan mengirimkan sinyal ke ECU untuk menonakifkan semua sistem mesin kemudian mesin mati secara otomatis, Lean Angle sensor untuk motor brand yamaha, dan Bank Angle Sensor untuk motor bran honda, tetapi sistem kerjanya sama, sensor ini terdapat dibawah jok motor 


9.  Sensor EOT (Engine Oil Temperature)
          Sensor ini sistem kerjanya sama dengan sensor ECT, hanya saja sensor ini bekerja mengukur suhu oli. 
     dan sensor ini hanya terdapat pada motor yang berpendingin udara seperti Supra x 125 PGM-FI

10.Injector
Injector bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. jika injektor rusak maka akelerasi motor kurang bahkan mesin ada juga yang mogok jika injector sampai rusak parah




11.IACV (Intake Air Cut Valve)/ FID (Fast Idle Solenoid)
IACV/FID bukanlah sensor tetapi aktuator yang bertugas meningkatkan RPM saat mesin dalam keadaan dingin (Fast Idle). Fungsi Piranti tersebut sama dengan fungsi choke pada mesin karburator. Jika unit ini rusak, maka mesin sulit dinyalakan ketika mesin dingin. atau RPM mesin akan drop saat mesin dingin
            

Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic

Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic “Untuk Diketahui”

Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic – Kerja CVT pada sepeda motor yang biasanya disebut dengan sepeda motor tipe skuter, CVT ( continuous variable transmission ) sistem ini tidak lagi menggunakan roda-roda gigi untuk melakukan pengaturan rasio transmisi melainkan menggunakan sabuk ( V-belt ) dan pully variable untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi, bagaimana kelebihan,kontruksi dan cara kerja pada motor matic tersebut.
Kelebihan menggunakan sistem CVT dibandingkan dengan tranmisi yang lainnya yaitu :
  • Cara kerja CVT dapat menyesuaikan kondisi pengendara dengan putaran mesin agar diperoleh kinerja mesin yang imbang antara output mesin dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis.
  • Dengan sistem teknologi CVT ini mudah dioperasikan pengendara tidak perlu lagi melakukan perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menghidupkan mesin lalu naikka putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai berjalan.
  • Bagi pengendara tidak perlu lagi mengatur posisi gigi percepatan yang dapat menyulitkan bagi pengendara yang perlu dilakukan hanya mengatur putaran mesin agar output mesin sesuai dengan kebutuhan.
  • Untuk menghentikan saat laju kendaraan cukup dengan menurunkan putaran mesin dan bila diperlukan mengoperasikan handel rem agar kendaraan berhenti tidak perlu memindahkan tuas tranmisi atau menurunkan posisi gigi pada kecepatan rendah.
  • Bagaimana perpindahan rasio tranmisi yang terjadi secara otomatis dan terus menerus seiring dengan saat kondisi pengendaranya.
  • Mengurangi kemungkinan terjadinya salah over gigi terutama bagi pengendara yang belum bisa atau belum berpengalaman.
  • Pada motor yang menggunakan sistem CVT memberikan kenyamanan bagi pengendara karena saat proses perpindahan rasio tranmisi yang berlangsung secara terus menerus dapat mengurangi efek terjadinya hentakan pada saat tenaga mesin.
    Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic
Konstruksi dasar sistem CVT yang berbasisi pully pariable yang bekerja secara mekanis terdiri dari beberapa komponen yaitu :
  1. Sabuk ( v-belt ) dari bahan karet
  2. Pulley primer ( drive pulley )
  3. Pulley skunder ( driven pulley )
Kontruksi CVT yang terdiri atas 2 buah pulley pariable yang diposisikan pada jarak yang tertentu dan keduanya yang dihubungkan dengan sabuk ( v-belt ), masing-masing pulley terdiri atas dua bagian yang berbentuk kerucut yang belakangnya dilekatkan satu samalinnya, pulley yang biasnya digunakan adalah pulley pariable. Yang dimana salah satu bagian pulley dapat bergeser mendekati ataupun menjauhi bagian pulley yang lainnya.
Hal tersebut disebabkan pada komponen pulley yang terdapat mekanisme centrifugal dengan pegas yang berbalik yang diamana dapat mengatur pergeseran masing-masing bagian pulley secara kontinu berdasarkan tinggi rendahnya putaran mesin.
Sabuk yang berbentuk V yang terbuat dari bahan karet yang dipasang ditengah pulley yang menghubungkan kedua pulley yang sisi sabuk bagian dalamnya yang bergigi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kontak ( grip ) sabuk terhadap pulley.
Pulley primer yang dihubungkan langsung dengan mesin sepeda motor dan driven pulley sekunder yang dihubungkan dengan roda belakang yang melalui perantara mekanisme penggerak berupa kopling centrifugal dan roda gigi reduksi, sabuk yang digunakan untuk menghubungkan tenaga putar dari drive pulley ke driven pulley.

Bagaimana cara kerja CVT yaitu sebagai berikut :

Tenaga kerja mesin diteruskan oleh drive pulley >>>> V belt >>>> driven pulley >>>> unit kopling centrifugal >>>> roda belakang

Saat putaran mesin rendah atau langsam

Saat putaran langsam atau stasioner gaya centrifugal yang terjadi saat sepatu bergesek dari unit kopling centrifugal belum mampu mengalahkan tegangan pegas centrifugal, sepatu gesek tidak mampu memutarkan rumah kopling sehingga kopling centrifugal belum bekerja, tenaga putaran mesin yang sudah diteruskan oleh tranmisi diam pada unit kopling centrifugal sehingga sampai keroda dan sepeda motor tidak berjalan.

Saat putaran mesin meninggi atau saat berjalan

Pada saat putara mesin ditambah kurang lebih 3000 rpm, gaya centrifugal yang terjadi pada sepatu bergesek sudah cukup besar. Sepatu kopling akan terlempar keluar dan menempel dengan rumah kopling, pada saat seperti ini kopling centrifugal mulai meneruskan tenaga putaran mesin keroda belakang sehingga sepeda motor mulai berjalan.
Sedangkan gaya centrifugal yang telah diterima roller pemberat pada pulley belum cukup untuk mengalahkan tegangan pegas pada driven pulley. Saat seperti ini menyebabkan driven pulley menyempit yang menghasilkan diameter yang besar, karena panjang sabuk tetap maka drive pulley akan menyesuaikan untuk berada pada posisi melebar, ( diameter kecil ) rasio tranmisi besar sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang ringan dan torsi yang besar.

Saat mesin diputaran menengah

Saat putaran mesin menaik hingga kecepatan menengah gaya centrifugal yang diterima roller pemberat pada drive pulley cukup besar sehingga roller terlempar keluar menekan pulley geser pada bagian drive pulley untuk bergerak kearah yang menyempit dan mendorong sabuk kebagian diameter drive pulley yang lebih besar, panjang sabuk tetap sehingga sabuk pada bagian driven pulley ke posisi yang lebih ( diameter mengecil ) keadaan ini pastinya membuat rasio tranmisi mengecil sehingga laju saat kecepatan sepeda motor bertambah.

Saat putaran mesin saat kecepatan meninggi

Saat mesin putaran meninggi maka gaya centrifugal yang diterima roller pada drive pulley semakin kuat sehingga roller terlempar kesisi terluar, semakin kuat menekan pulley pada bagian drive pulley untuk bergerak kearah menyempit dan mendorong sabuk kebagian diameter drive pulley yang paling besar. Saat tarikan sabuk pada bagian driven pulley akan semakin besar menekan pegas driven pulley untuk menggeser drive pulley keposisi yang paling lebar ( diameter terkecil ) keadaan ini membuat rasio tranmisi semakin kecil sehingga laju kecepatan sepeda motor semakin tinggi.

Saat motor membawa beban yang berat atau saat jalan menanjak

Saat kondisi motor membawa beban yang berat berakselarasi dengan cepat atau berjalan menanjak yang dibutuhkan torsi yang besar agar motor dapat terus dengan melaju, kondis yang seperti ini ditemui pada kondisi ini adalah motor sedang melaju dengan kecepatan yang rendah padahal saat ini dibutuhkan torsi yang besar. Biasanya pengendara berusaha meningkatkan torsi yang dihasilkan mesin dengan cara membuka katup lebar-lebar agar putaran mesin naik dan menghasilkan torsi yang besar.
Pada CVT yang bekerja secara otomatis berdasarkan pengaturan putaran mesin, hala ini pastinya akan menjadi kendala secara normal saat putaran mesin dinaikkan maka rasio tranmisi akan menurun sehingga hal ini justru akan merepotkan karena torsi yang dihasilkan justru berkurang. Karena itu untuk mengatasi kesulitan tersebut CVT dilengkapi dengan suatu perangkat yang biasa disebut sebagai kickdown mechanisme . konstruksi dari kickdown mechanism yang terletak pada bagian driven pulley terdiri atas alur yang dibuat pada pulley geser da nok / torque cam yang ditanamkan pada pulley tetap.
Saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar diakibatkan karena sepeda motor sedang membawa beban berat, berakselarasi sangat cepat atau saat jalan menanjak akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven pulley. Hal tersebut akan terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan, pada alur pulley tersebut akan terjadi tarikan yang sangat kuat oleh sabuk bagian driven pulley.
Hal ini terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan. Dengan demikian diameter driven pulley akan tetap membesar dan drive pulley akan tetap pada diameter kecil meskipun gaya centrifugal yang diterima roller sangat tinggi pada putaran mesin dinaikkan dengan demikian pada kondisi posisi CVT akan dipaksa pada rasio terbesar agar memperoleh perbandingan putaran yang ringan dan torsi sangat besar.
Demikianlah pembahasan mengenai Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. ðŸ™‚ ðŸ™‚ ðŸ™‚

10 Sensor Pada Mesin Injeksi Honda PGM-FI

10 Sensor Pada Mesin Injeksi Honda PGM-FI “Untuk Perlu Di Ketahui” – Untuk saat ini berbagai kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat sudah banyak yang mengusung atau menggunakan sistem teknologi Injeksi, Pada teknologi Injeksi sebagian besar pada sistemnya telah menggunakan perangkat elektronik, dalam hal ini bertujuan supaya sistem bahan bakar mengalami pembakaran yang sempurna, karena itu pada kendaraan sekarang selian juga ramah leingkungan juga irit pada sistem bahan bakarnya.

10 Sensor Pada Mesin Injeksi Honda PGM-FI “Untuk Perlu Di Ketahui”
Untuk pertama kali di Indonesia mesin yang pertama kali telah menggunakan sistem Injeksi yaitu di sepeda motor Honda dan kini sudah merambah ke produsen seperti Yamaha, Suzuki dan juga yang lainnya. Nah kali ini akan mengulas fungsi dari komponen-komponen pada sistem Injeksi yang terdapat pada mesin motor Honda, untuk lebih jelasnya simak dibawah ini.

1. MIL ( Malfunction Indicator Lamp )

MIL merupakan lampu indikator yang terdapat pada spedometer, biasanya pada warna indikator tersebut berwarna kuning yang memiliki fungsi sebagai penanda pada pemakaian sepeda motor Honda, tentang kerusakan pada sistem Injeksi. Apabila pada sistem Injeksi yang salah satu sensornya tidak berfungsi atau mengalami kerusakan maka pada lampu MIL tersebut akan memberikan sebuah tanda sinyal atau kedipan dan jika lampu tersebut tidak berkedip sistem Injeksi tersebut masih dikatakan normal-normal saja.
Namun tidak semua komponen Injeksi yang mengalami kerusakan pada lampu Indikator MIL harus berkedip. Pada kerusakan fuel pump yang seperti tekanan bahan bakar yang meleleh, lampu Indicator tersebut tidak akan berkedip dan tidak terdeteksi oleh MIL. Jika dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu, nah bila anda ingin mengetahui secara pastinya anda harus menggunakan alat/tool yakni bernama SCS conector atau biasanya disebut jumper.

2. Fuel Pump ( Pompa Bahan Bakar )

Fuel Pump ini memiliki fungsi untuk memompa bahan bakar yang akan diteruskan ke Injector yang melalui selang, karena bahan bakar di pompa, maka memiliki tekanan. Tekanan pada fuel pump ini juga sangat berpengaruh di mesin yang bersistem PGM-FI.Untuk kekuatan tekanan bahan bakar harus berukuran 294kPa/12Volt = 43 psi = 2.94 bar pada Idle langsam.
Untuk kondisi tekanan yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan bila tekanan bahan bakar tersebut kurang dari standar maka akan menyebabkan kinerja mesin akan melemah bahkan dapat mengakibatkan mesin mengalami mogok/mati.

3. ECM ( Engine Control Module )

ECM biasa disebut juga dengan Prosesor semua program PGM-FI. Sistem PGM-FI disini memiliki fungsi untuk mengatur waktu pengapian yaitu pengatur waktu kapan Injector akan menyemprotkan bahan bakar, mengatur campuran udara dan bahan bakar yang ideal yang sesuai dengan temperature mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen tersebut selalu mendapatkan laporan dari sensor yang lainnya untuk memberikan yang terbaik untuk mesin. Apabila sistem ECM ini mengalami rusak maka pada motor akan mati total.

4. Sonsor CKP – Crankshaft Position

Sensor CKP ini memmiliki fungsi untuk medeteksi keberadaan poros engkol yakni dimana sensor tersebut selalu mengirimkan sinyal ke ECM dan kemudian ECM menentukan kapan waktunya pengapian dan kapan waktunya bahan bakar di Injeksikan melalui komponen Injector. Bila sensor CKP mengalami kerusakan maka ECM tidak dapat menerima data dari Sensor CKP dan ECM tidak mau berfungsi dan akibatnya engine akan mati.

5. Injector

Injector memiliki fungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan mengganti partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan pada injector di sistem PGM-FI ini dapat membuat bahan bakar terhalus sedunia, karena hal ini memiliki lubang yang berukuran diameter 0.152 milimeter pada motor supra X 125 cc.

6. Throttle Body

Pada Throttle Body didalamnya terdapat tiga sensor yakni sensor MAP, sensor TP dan sensor IAT.
  • Sensor MAP memiliki fungsi untuk pendeteksi tekanan udara yang akan masuk melalui intake manifold jika sensor tersebut rusak mesin masih bisa bekerja dengan baik/normal.
  • Sensor TP memiliki fungsi untuk pendeteksi sudut pembukaan throttle ketika kabel gas kita putar, kemudian mengirimkan sinyal pada ECM, seberapa banyak bahan bakar yang harus di Injeksikan. Jika sensor ini mengalami kerusakan maka mesin akan tidak normal melemah.
  • Sensor IAT memiliki fungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk melalui Intake manifold, bila sensor tersebut mengalami kerusakan engine masih dapat bekerja dengan normal.

7. Sensor Engine Oil Temperatur ( EOT ) Dan Sensor Engine Coolant Temperatur

Kedua sensor tersebut memiliki fungsi yang sama yakni untuk mendeteksi suhu mesin, namun sensor ECT ini di pasang pada mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara seperti motor supra X 125 PGM-FI.

8. Sensor O2

Sensor ini memiliki fungsi untuk mendeteksi kadar O2 tepatnya di hasil buang sisa pembakaran, sensor tersebut juga akan selalu mengoreksi dan melaporkan ke pada ECM untuk selalu membuat campuran bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakarannya.

9. Sensor Idle Air Control Valve ( IACV )

Sensor ini memiliki fungsi seperti choke otomatis dan memudahkan penyalaan mesin pada waktu pertama kali dihidupkan.

10. Sensor Bank Engale

Sensor Bank Engale merupakan sensor untuk kemiringan 60 derajat, dengan adanya sensor tersebut mesin akan mati apabila mengalami kemiringan sampai 60 derajat, sensor ini berfungsi ketika motor terjatuh.

PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 4 TAK

Proses Kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu siklus kerja dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) pada langkah selanjutnya
PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar. ( Sumber: New Step 1, hal 3 — 4)



Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, sehingga akan
mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA ). ( Sumber : New Step 1, hal 3 -4)




Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang  telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.



Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.





Pada motor empat langkah, proses kerja motor diselesaikan dalam empat langkah piston. Langkah pertama yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB, disebut langkah pengisian. Langkah kedua yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah kompresi. Langkah ketiga piston bergerak dari TMA ke TMB disebut langkah usaha. Pada langkah usaha in terjadilah proses pembakaran bahan bakar (campuran udara dan bahan bakar) didalam silinder motor / ruang pembakaran yang menghasilkan tenaga yang mendorong piston dariTMA keTMB. Langkah keempat yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah pembuangan. Gas hasil pembakaran didorong oleh piston keluar silinder motor. Jadi pada motor empat langkah proses kerja mptor untuk menghasilkan satu langkah usaha (yang menghasilkan tenaga) diperlukan empat langkah piston. Empat langkah piston berarti sama dengan dua kali putaran poros engkol.
Pada motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu kali langkah usaha hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua langkah yang paling sederhana, pintu masuk atau lubang masuk dan lubang buang terletak berhadap-hadapan yaitu berada pada sisi bawah pada dinding silinder motor. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Piston berada TMB, kedua lubang (masuk dan buang) sama sama terbuka kemudian campuran udara dan bahan bakar dimasukkan kedalam silinder melalui lubang masuk. Gerakan piston dari TMB ke TMA, maka lubang masukakan tertutup dan tertutup pula lubang buang.maka terjadilah langkah kompresi. Pada akhir langkah kompresi ini terjadilah pembakaran gas bahan bakar. Dengan terjadinya pembakaran gas bahan bakar maka dihasilkan tenaga pembakaran yang mendorong piston ke bawah dari TMA ke TMB. Langkah usaha terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu terbuka lubang buang. Sesudah itu terbuka pula lubang masuk sehingga terjadi pemasukkan gas baru sekaligus mendorong mendorong gas bekas keluar melalui lubang buang. Dengan demikian pada motor dua langkah proses motor untuk menghasilkan satu kali langkah usaha / pembakaran gas dalam silinder , hanya diperlukan dua langkah piston . dilihat dari putaran poros engkolnya diperlukan satu kali putaran poros engkol.

Cara Kerja Mesin 2 Tak Dan 4 Tak “Lengkap Dengan Gambar”

Cara Kerja Mesin 2 Tak Dan 4 Tak “Lengkap Dengan Gambar”

Cara Kerja Mesin 2 Tak Dan 4 Tak – Campuran bahan bakar dan udaran didalam karburator dialirkan ke ruang bakar melalui saluran hisap didalam ruang bakar campuran bahan bakar dan udara dibakar oleh api yang dipercikan dari busi ketika piston bergerak ke atas campuran bahan bakar dan udara dikompresi sehingga mudah terbakar.
Sehingga mengakibatkan suhu dan tekanan pada silinder meningkat. Poros engkol meneruskan tenaga yang dihasilkan menjadi tenaga gerak putar atau torsi untuk memutar mesin. Gas hasil pembakaran yang tidak diperlukan harus dibuang dan bahan bakar baru masuk keruang bakar hal ini diatur oleh ke katup-katup dan lubang-lubang saluran.

Siklus Mesin

Agar mesin tetap hidup langkah kerja yang dibutuhkan untuk pembakaran harus dilakukan secara berulang dan terus menerus pertama, campuran bahan bakar dan udara dimasukkan ke silinder dan dikompresikan selanjutnya hasil pembakaran menghasilkan daya/tenaga dorong gas hasil pembakaran ke luar dari ruang pembakaran ke empat langkah pemasukan, kompresi, usah dan pembuangan ini berulang-ulang pada satu dari ke empat langkah tersebut adalah siklus.

Konstruksi Dasar Mesin 2 Langkah

Keuntungan Mesin 2 Langkah

Mesin 2 langkah hanya memerlukan 1 kali putaran poros engkol untuk menyelesaikan 1 siklus didalam cylinder usaha ( langkah tenaga ) dihasilkan setiap putaran poros engkol.
  • Piston bergerak ke atas dan ke bawah sehingga membuka dan menutup lubang pemasukan pembuangan dan transfder yang berada pada cylinder
  • Gerakan piston ini sebagai klep dan tipe ini disebut mesin piston valve
  • Untuk menyelesaikan 1 siklus diperlukan 1 kali putaran poros engkol ( 2 kali gerakan piston )
  • Campuran udara dan bahan bakar dikompresikan 2 kali setiap putaran kompresi pertama ( kompresi pendahuluan didalam ruang engkol ) campuran ditarik didalam ruang engkol dikompresikan selanjutnya masuk keruang bakar
  • Kompresi kedua ( kompresi didalam cylinder dan ruang pembakaran )
  • Campuran yang dikompresikan mudah dinyalakan dan terbakar sehingga menghasilkan tekanan yang tinggi.

          Siklus Kerja Engine 2 tak /2 Langkah

Langkah pemasukan dan kompresi kedua

Bergeraknya piston ke atas menyebabkan campuran bahan bakar dan udara pada silinder ( ruang bakar ) terkompresi. Lubang pemasukan di bagian bawah silinder terbuka dan campuran udara dan bahan bakar masuk ke ruang engkol yang mempunyai tekanan yang lebih rendah.

Usaha ( langkah usaha ) dan kompresi pertama

Ketika piston mencapai titik mati atas dimana terjadi pembakaran pada ruang bakar pada titik ini hanya lubang pemasukan yang terbuka sehingga campuran udara dan bahan bakar masuk ke ruang engkol.

Langkah pembuangan dan kompresi pertama

Didalam ruang bakar tekanan gas bertambah sehingga mendorong piston menutup lubang pemasukan campuran udara dan bahan bakar di ruang engkol terkompresi ( kompresi primer ) dan ketika piston bergerak ke bawah ( TMB ) Lubang pembuangan terbuka dan gas sisa pembakaran yang bertekanan tinggi dibuang melalui lubang pembuangan dan tidak semua sisa pembakaran dibuang ada sisa yang tertinggal dibagian atas piston.

Langkah pembuangan dan langkah pembilasan

Ketika piston bergerak ke TMB campuran udara dan bahan bakar yang bertekanan tinggi pada ruang engkol mengalir ke ruang kompresi menuju ke lubang pembilasan dan menekan gas sisa pembakaran. pada saat yang sama ruang pembakaran dimasuki oleh campuran udara dan bahan bakar baru.
Pada saat piston sampai di TMB dan bergerak ke atas lubang pembilasan tertutup sehingga terjadi pembilasan yang sempurna. Pada saat piston mulai bergerak kaatas dari titik mati bawah lubang pembuangan tertutup dan mulai langkah kompresi pada ruang pembakaran didalam ruang engkol naiknya piston menyebabkan tekanan berkurang sehingga ruangan tersebut menjadi vacum dan terjadi langkah pemasukan maka lengkap satu siklus.

Konstruksi Mesin 4 Tak

  
Mesin 4 tak  memerlukan 2 putaran poros engkol ( 4 gerakan piston ) untuk menyelesaikan 1 siklus didalam cylinder usaha ( langkah tenaga ) terjadi setiap 2 kali putaran poros engkol
  • Silinder mempunyai 2 klep pemasukan dan pengeluaran kedua klep ini bekerja menurut gerakan piston naik dan turun silinder tidak mempunyai lubang.
  • Oleh karena itu semua peristiwa ini diselesaikan diruang pembakaran yang berada diatas silinder
  • Untuk membuka dan menutup klep ada mekanis kontrol diatas kepala silinder yang digerakkan oleh poros engkol.

Cara Kerja Mesin 4 Tak/4 Langkah

Langkah pemasukan ( intake )

Sewaktu piston bergerak ke titik mati bawah ( TMB ) diruang pembakaran menjadi vakum dan klep pemasukan terbuka sehingga campuran gas dari karburator masuk ke dalam silinder ( ruang bakar ) untuk meningkatkan efisiensi pemasukan campuran bahan bakar dan udara katup pemasukan terbuka sesaat sebelum titik mati atas ( TMA ) dan menutup setelah titik mati bawah ( TMB ).

Langkah kompresi

Sewaktu piston bergerak keatas ( ke TMA ) kedua klep tertutup campuran bahan bakar diruang bakar dikompresikan.

Langkah usaha

Sebelum akhir langkah kompresi busi memercikan bunga api dan membakar campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan campuran terbakar sangat cepat dan tekanan pembakaran mendorong piston kebawah selanjutnya memutar poros engkol melalui batang piston.

Langkah pembuangan

Sebelum piston mencapai titik mati bawah ( TMB ) Klep pembuangan terbuka dan gas sisa pembakaran mengalir keluar sewaktu piston mulai naik dari TMB mendorong gas pembakaran yang masih tertinggal setelah piston melewati TMA klep pengeluaran tertutup dan campuran mulai mengalir kedalam silinder.
Demikianlah pembahasan mengenai Cara Kerja Mesin 2 Tak Dan 4 Tak “Lengkap Dengan Gambar” semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.