Perayan Hut RI
Karnaval Budaya Kec.Sutojayan Kab.Blitar
UJIAN NASIONAN
Ujian Nasionan Berbasis Komputer
Ujian Kompetensi Keahlian
Praktek Jurusan Teknik Kendaraan Ringgan
Apel Siaga
Bersama Kapolsek Lodoyo Timur
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
Mewujudkan Insan Yang Cerdas, Berakhlak, Professional dan Berbudaya
Kamis, 21 April 2022
Kamis, 03 Juni 2021
PENGUMUMAN KELULUSAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Informasi dan Himbauan Terkait Kelulusan Tahun 2021
Diucapkan selamat bagi para siswa yang dinyatakan telah berhasil/lulus dari SMK PGRI 1 Sutojayan Blitar, semoga keberhasilan ini mendorong semangat para siswa untuk selalu berusaha mencapai harapan dan cita-cita selanjutnya.
Selanjutnya berkaitan dengan penyelesaian administrasi yang berkaitan dengan sekolah, disampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Dalam mengungkapkan kegembiraan atas kelulusannya, siswa dilarang melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu dan/atau merusak kepentingan umum, seperti : melakukan konvoi/pawai/turun kejalan, corat-coret di baju, corat-coret pada fasilitas-fasilitas umum yang lain;
- Siswa wajib mengembalikan buku-buku pinjaman perpustaan sekolah
- Siswa dimohon menyerahkan pakaian seragam sekolahnya yang sudah tidak dipakai ke sekolah untuk selanjutnya akan disumbangkan bagi yang membutuhkan.
- Untuk kepentingan pendaftaran studi lanjut di perguruan tinggi dan Melamar pekerjaan sekolah sementara bisa meminta Surat Keterangan Lulus (SKL)
- Siswa dimohon terus mengikuti informasi-informasi terbaru melalui Web http://smkpgri1sutojayan.sch.id atau FB:SMK PGRI 1 Sutojayan Blitar, khususnya berkenaan dengan jadwal tanda tangan dan cap tiga jari Ijazah
- Selama berurusan dengan sekolah, siswa diwajibkan berpakaian rapi dan sopan (tidak mengenakan kaos, tidak mengenakan celana jeans), dan bersepatu serta mengikuti protokol kesehatan.
Rabu, 02 Juni 2021
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2021/2022
13.38
SMK PGRI 1 SUTOJAYAN
PPDB TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Menerima Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2021/2022
Jurusan :
1. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
2. Teknik Komputer Dan Jaringan
Untuk Pendaftaran Bisa langsung datang ke SMK PGRI 1 Sutojayan atau online di Klik Disini
info lebih lanjut bisa hubungi :
Bapak Tamami : 085784695535
Bapak Ari : 085645464441
Senin, 06 April 2020
PENDAFTARAN PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2020/2021
MENERIMA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
JURUSAN :
1.TEKNIK KENDARAAN RINGGAN
2. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
untuk pendaftaran silahkan KLIK LINK BERIKUT INI https://bit.ly/ppdbsmkpgri1sutojayan
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
JURUSAN :
1.TEKNIK KENDARAAN RINGGAN
2. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
untuk pendaftaran silahkan KLIK LINK BERIKUT INI https://bit.ly/ppdbsmkpgri1sutojayan
Sabtu, 11 Maret 2017
Sejarah berdirinya sekolah
Dalam rangka menyongsong era globalisasi dimana bangsa Indonesia harus dapat membangun atas kekuatan sendiri, maka sangat dibutuhkan tenaga-tenaga teknisi tingkat menengah yang cakap terampil, kreatif dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan disegala bidang.
Insan-insan
pembangunan seperti yang disebutkan diatas dapat dicetak oleh Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Lulusan SMK disiapkan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang Perguruan Tinggi maupun untuk terjun langsung memasuki dunia kerja baik
instansi pemerintah maupun swasta.
Kenyataan
menunjukkan bahwa lulusan SMK yang diterima di Perguruan Tinggi tidak mengalami
kesulitan dalam mengikuti perkuliahan. Bahkan lulusan SMK memiliki kelebihan
telah mendapatkan dasar-dasar kejuruan.
Dengan
berdirinya SMK di daerah Sutojayan ini diharapkan dapat membantu mengembangkan
bidang pendidikan di daerah Sutojayan khususnya dalam bidang Pendidikan
Menengah Kejuruan dan membantu meringankan beban masyarakat khususnya orang tua
murid dengan menyekolahkan putra-putrinya di Sutojayan, biaya pendidikan yang
diperlukan (transportasi, pemondokan dan lain-lain) tentunya lebih ringan jika
dibandingkan dengan biaya yang diperlukan di kota Blitar.
SMK
(STM) PGRI 1 Sutojayan Blitar secara resmi didirikan sejak tanggal 2 April 1984
berdasarkan SK Kakanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prop. Jawa Timur
nomor : 129/3284/B/84 tanggal 3 September 1984.
Senin, 06 Maret 2017
SENSOR PADA MOTOR INJEKSI
Pada motor yang sudah diterapkan sistem PGM-FI pastinya semua sistem pada motor dikontrol secara otomatis dengan sistem elektronik, dari jumlah bahan bakar,jumlah udara masuk, dan waktu busi memercikan bunga api semua diatur secara elektronik dan otomatis, di motor injeksi (PGM-FI) terdapat otak yang mengatur semua komponen elektronik yang berhubungan dengan mesin yaitu ECU (Electronic Control Unit), jika unit ini rusak pastinya ada komponen mesin yang tidak aktif, jika unit ini rusak total maka mesin motor tidak bisa hidup, karena ini adalah otak dari mesin motor. berikut komponen elektronik yang mengatur mesin yang terdapat pada motor injeksi anda :
1. ECU (Electronic Control Unit
ECU adalah adalah otak dari motor, atau bahasa bengkelnya komputer. ECU bertugas mengkalkulasi data yang masuk dan hasilnya didistribusikan ke semua sistem pada mesin
2. Sensor Tekanan Udara Masuk (MAP Sensor)
Sensor Tekanan udara masuk adalah sensor yang bertugas mendeteksi tekanan udara masuk, dan mengirimnya ke ECU untuk dikalkulasikan, jika sensor ini rusak biasanya mesin masih dapat hidup tapi lampu check engine pada spedometer menyala dan pada waktu idle mesin tidak bisa langsam, atau RPM mesin naik turun
3. Sensor Temperatur Udara Masuk (Intake Air Temperature Sensor)
Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu udara yang masuk dan mengirim data tersebut ke ECU untuk dikalkulasikan. Sensor ini letaknya difilter udara, jika sensor ini rusak mesin masih bisa hidup tapi lampu indikator check engine pada spedometer menyala
4. Sensor Temperatur Air Radiator (Engine Coolant Temperature)
Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin dan mengirimkan datanya ke ECU untuk dikalkulasikan. Selain itu sensor ini bertugas menyalakan Fan radiator. Sensor ini hanya ada dimotor yang sudah ada radiatornya seperti Honda CBR,Vario, Yamaha Vixion,Kawasaki Ninja,dll. Sensor ini biasanya terpasang diblok mesin. jika suhu air pendingin melebihi dari spesifikasi normal maka sensor ECT akan mengirim sinyal ke lampu indikator temperatur yang terdapat dispedometer, sehingga lampu indikator temperatur menyala. jika sensor ini rusak mesin masih bisa hidup tapi lampu check engine juga akan hidup dan hal ini cukup bahaya jika suhu temperatur diatas suhu normal maka tidak ada sensor yang memberi informasi kepada kita, tau-tau air radiator habis dan silinder cop akan memuai karena mesin overheat
5. Sensor Crank Angle
Crank Angle Sensor bertugas untuk mendeteksi posisi crankshaft (poros engkol),dan mendeteksi posisi TMA saat mesin baru menyalakan dan mengirimkan data tersebut ke ECU untuk dikalkulasikan dan mengatur saat pengapian dan waktu penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar oleh injector. selain itu bertugas mendeteksi putaran mesin, dan dapat menghasilkan energi listrik, jika Crank Angle Sensor rusak maka mesin tidak dapat hidup dan lampu check engine juga akan menyala.
6. Sensor TP (Throttle Position Sensor)
Sensor ini bertugas mendeteksi sudut pembukaan katup throttle lalu mengirimkan data ke ECU untuk
dikalkulasikan berapa bahan bakar yang akan disemprotkan. Jika sensor ini rusak mesin dapat hidup tapi
tidak bisa stabil dan bahan bakar sangat boros dan lampu check engine juga akan menyala.
7. Sensor O2 (Oxygen Sensor)
Sensor ini bertugas menjaga gas buang sisa pembakaran agar selalu pas dan memberi informasi ke ECU untuk memberikan campuran bahan bakar yang ideal sehingga gas buang yang dihasilkan lebih ramah lingkungan. sensor ini terdapa dimotor keluaran terbaru seperti CBR 150, New Vixion,Vario tecno,dll
8. Sensor Kemiringan Motor (Lean Angle Sensor/Bank Angle Sensor)
Sensor ini bertugas mendeteksi kemiringan motor, atau yang lebih tepatnya berfungsi ketika terjadi kecelakaan jika motor anda ambruk, otomatis sudut kemiringan motor anda kurang dari 65 derajat, maka sensor ini akan mengirimkan sinyal ke ECU untuk menonakifkan semua sistem mesin kemudian mesin mati secara otomatis, Lean Angle sensor untuk motor brand yamaha, dan Bank Angle Sensor untuk motor bran honda, tetapi sistem kerjanya sama, sensor ini terdapat dibawah jok motor
9. Sensor EOT (Engine Oil Temperature)
Sensor ini sistem kerjanya sama dengan sensor ECT, hanya saja sensor ini bekerja mengukur suhu oli.
dan sensor ini hanya terdapat pada motor yang berpendingin udara seperti Supra x 125 PGM-FI
10.Injector
Injector bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. jika injektor rusak maka akelerasi motor kurang bahkan mesin ada juga yang mogok jika injector sampai rusak parah
11.IACV (Intake Air Cut Valve)/ FID (Fast Idle Solenoid)
IACV/FID bukanlah sensor tetapi aktuator yang bertugas meningkatkan RPM saat mesin dalam keadaan dingin (Fast Idle). Fungsi Piranti tersebut sama dengan fungsi choke pada mesin karburator. Jika unit ini rusak, maka mesin sulit dinyalakan ketika mesin dingin. atau RPM mesin akan drop saat mesin dingin
1. ECU (Electronic Control Unit
2. Sensor Tekanan Udara Masuk (MAP Sensor)
Sensor Tekanan udara masuk adalah sensor yang bertugas mendeteksi tekanan udara masuk, dan mengirimnya ke ECU untuk dikalkulasikan, jika sensor ini rusak biasanya mesin masih dapat hidup tapi lampu check engine pada spedometer menyala dan pada waktu idle mesin tidak bisa langsam, atau RPM mesin naik turun
Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu udara yang masuk dan mengirim data tersebut ke ECU untuk dikalkulasikan. Sensor ini letaknya difilter udara, jika sensor ini rusak mesin masih bisa hidup tapi lampu indikator check engine pada spedometer menyala
Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic
Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic “Untuk Diketahui”
Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic – Kerja CVT pada sepeda motor yang biasanya disebut dengan sepeda motor tipe skuter, CVT ( continuous variable transmission ) sistem ini tidak lagi menggunakan roda-roda gigi untuk melakukan pengaturan rasio transmisi melainkan menggunakan sabuk ( V-belt ) dan pully variable untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi, bagaimana kelebihan,kontruksi dan cara kerja pada motor matic tersebut.
Kelebihan menggunakan sistem CVT dibandingkan dengan tranmisi yang lainnya yaitu :
- Cara kerja CVT dapat menyesuaikan kondisi pengendara dengan putaran mesin agar diperoleh kinerja mesin yang imbang antara output mesin dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis.
- Dengan sistem teknologi CVT ini mudah dioperasikan pengendara tidak perlu lagi melakukan perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menghidupkan mesin lalu naikka putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai berjalan.
- Bagi pengendara tidak perlu lagi mengatur posisi gigi percepatan yang dapat menyulitkan bagi pengendara yang perlu dilakukan hanya mengatur putaran mesin agar output mesin sesuai dengan kebutuhan.
- Untuk menghentikan saat laju kendaraan cukup dengan menurunkan putaran mesin dan bila diperlukan mengoperasikan handel rem agar kendaraan berhenti tidak perlu memindahkan tuas tranmisi atau menurunkan posisi gigi pada kecepatan rendah.
- Bagaimana perpindahan rasio tranmisi yang terjadi secara otomatis dan terus menerus seiring dengan saat kondisi pengendaranya.
- Mengurangi kemungkinan terjadinya salah over gigi terutama bagi pengendara yang belum bisa atau belum berpengalaman.
- Pada motor yang menggunakan sistem CVT memberikan kenyamanan bagi pengendara karena saat proses perpindahan rasio tranmisi yang berlangsung secara terus menerus dapat mengurangi efek terjadinya hentakan pada saat tenaga mesin.
Konstruksi dasar sistem CVT yang berbasisi pully pariable yang bekerja secara mekanis terdiri dari beberapa komponen yaitu :
- Sabuk ( v-belt ) dari bahan karet
- Pulley primer ( drive pulley )
- Pulley skunder ( driven pulley )
Kontruksi CVT yang terdiri atas 2 buah pulley pariable yang diposisikan pada jarak yang tertentu dan keduanya yang dihubungkan dengan sabuk ( v-belt ), masing-masing pulley terdiri atas dua bagian yang berbentuk kerucut yang belakangnya dilekatkan satu samalinnya, pulley yang biasnya digunakan adalah pulley pariable. Yang dimana salah satu bagian pulley dapat bergeser mendekati ataupun menjauhi bagian pulley yang lainnya.
Hal tersebut disebabkan pada komponen pulley yang terdapat mekanisme centrifugal dengan pegas yang berbalik yang diamana dapat mengatur pergeseran masing-masing bagian pulley secara kontinu berdasarkan tinggi rendahnya putaran mesin.
Sabuk yang berbentuk V yang terbuat dari bahan karet yang dipasang ditengah pulley yang menghubungkan kedua pulley yang sisi sabuk bagian dalamnya yang bergigi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kontak ( grip ) sabuk terhadap pulley.
Pulley primer yang dihubungkan langsung dengan mesin sepeda motor dan driven pulley sekunder yang dihubungkan dengan roda belakang yang melalui perantara mekanisme penggerak berupa kopling centrifugal dan roda gigi reduksi, sabuk yang digunakan untuk menghubungkan tenaga putar dari drive pulley ke driven pulley.
Bagaimana cara kerja CVT yaitu sebagai berikut :
Tenaga kerja mesin diteruskan oleh drive pulley >>>> V belt >>>> driven pulley >>>> unit kopling centrifugal >>>> roda belakang
Saat putaran mesin rendah atau langsam
Saat putaran langsam atau stasioner gaya centrifugal yang terjadi saat sepatu bergesek dari unit kopling centrifugal belum mampu mengalahkan tegangan pegas centrifugal, sepatu gesek tidak mampu memutarkan rumah kopling sehingga kopling centrifugal belum bekerja, tenaga putaran mesin yang sudah diteruskan oleh tranmisi diam pada unit kopling centrifugal sehingga sampai keroda dan sepeda motor tidak berjalan.
Saat putaran mesin meninggi atau saat berjalan
Pada saat putara mesin ditambah kurang lebih 3000 rpm, gaya centrifugal yang terjadi pada sepatu bergesek sudah cukup besar. Sepatu kopling akan terlempar keluar dan menempel dengan rumah kopling, pada saat seperti ini kopling centrifugal mulai meneruskan tenaga putaran mesin keroda belakang sehingga sepeda motor mulai berjalan.
Sedangkan gaya centrifugal yang telah diterima roller pemberat pada pulley belum cukup untuk mengalahkan tegangan pegas pada driven pulley. Saat seperti ini menyebabkan driven pulley menyempit yang menghasilkan diameter yang besar, karena panjang sabuk tetap maka drive pulley akan menyesuaikan untuk berada pada posisi melebar, ( diameter kecil ) rasio tranmisi besar sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang ringan dan torsi yang besar.
Saat mesin diputaran menengah
Saat putaran mesin menaik hingga kecepatan menengah gaya centrifugal yang diterima roller pemberat pada drive pulley cukup besar sehingga roller terlempar keluar menekan pulley geser pada bagian drive pulley untuk bergerak kearah yang menyempit dan mendorong sabuk kebagian diameter drive pulley yang lebih besar, panjang sabuk tetap sehingga sabuk pada bagian driven pulley ke posisi yang lebih ( diameter mengecil ) keadaan ini pastinya membuat rasio tranmisi mengecil sehingga laju saat kecepatan sepeda motor bertambah.
Saat putaran mesin saat kecepatan meninggi
Saat mesin putaran meninggi maka gaya centrifugal yang diterima roller pada drive pulley semakin kuat sehingga roller terlempar kesisi terluar, semakin kuat menekan pulley pada bagian drive pulley untuk bergerak kearah menyempit dan mendorong sabuk kebagian diameter drive pulley yang paling besar. Saat tarikan sabuk pada bagian driven pulley akan semakin besar menekan pegas driven pulley untuk menggeser drive pulley keposisi yang paling lebar ( diameter terkecil ) keadaan ini membuat rasio tranmisi semakin kecil sehingga laju kecepatan sepeda motor semakin tinggi.
Saat motor membawa beban yang berat atau saat jalan menanjak
Saat kondisi motor membawa beban yang berat berakselarasi dengan cepat atau berjalan menanjak yang dibutuhkan torsi yang besar agar motor dapat terus dengan melaju, kondis yang seperti ini ditemui pada kondisi ini adalah motor sedang melaju dengan kecepatan yang rendah padahal saat ini dibutuhkan torsi yang besar. Biasanya pengendara berusaha meningkatkan torsi yang dihasilkan mesin dengan cara membuka katup lebar-lebar agar putaran mesin naik dan menghasilkan torsi yang besar.
Pada CVT yang bekerja secara otomatis berdasarkan pengaturan putaran mesin, hala ini pastinya akan menjadi kendala secara normal saat putaran mesin dinaikkan maka rasio tranmisi akan menurun sehingga hal ini justru akan merepotkan karena torsi yang dihasilkan justru berkurang. Karena itu untuk mengatasi kesulitan tersebut CVT dilengkapi dengan suatu perangkat yang biasa disebut sebagai kickdown mechanisme . konstruksi dari kickdown mechanism yang terletak pada bagian driven pulley terdiri atas alur yang dibuat pada pulley geser da nok / torque cam yang ditanamkan pada pulley tetap.
Saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar diakibatkan karena sepeda motor sedang membawa beban berat, berakselarasi sangat cepat atau saat jalan menanjak akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven pulley. Hal tersebut akan terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan, pada alur pulley tersebut akan terjadi tarikan yang sangat kuat oleh sabuk bagian driven pulley.
Hal ini terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan. Dengan demikian diameter driven pulley akan tetap membesar dan drive pulley akan tetap pada diameter kecil meskipun gaya centrifugal yang diterima roller sangat tinggi pada putaran mesin dinaikkan dengan demikian pada kondisi posisi CVT akan dipaksa pada rasio terbesar agar memperoleh perbandingan putaran yang ringan dan torsi sangat besar.
Demikianlah pembahasan mengenai Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.